"Jonggol bisa menjadi pilihan alternatif sebagai pusat pemerintahan yang baru, sambil menuntaskan sistem transportasi Jakarta dengan pembangunan mass rapid transportation (MRT), subway, dan busway yang terintegrasi," jelasnya.
Pemerintah juga sudah membenahi sistem transportasi Jakarta yang terintegrasi ke kota satelit, sehingga memudahkan pemindahan pusat pemerintahan. Hal itu pun memiliki fungsi peran strategis yang mampu mengurangi beban Jakarta yang kini dihuni oleh sekira 10 juta jiwa itu.
"Dengan demikian diharapkan kawasan Jabodetabekjur bisa cepat berkembang menjadi kawasan hunian yang aman, nyaman, dan produktif," tutupnya.
(Hantoro)