Alhamdulillah! Warga Qatar Tetap Bisa Berhaji Meski Ada Konflik dengan Arab Saudi

, Jurnalis
Selasa 25 Juli 2017 15:41 WIB
Ilustrasi: jamaah haji sedang melakukan tawaf. (Foto: Reuters)
Share :

RIYADH - Pemerintah Arab Saudi akan mengizinkan jamaah dari Qatar untuk mengunjungi Kerajaan itu untuk melaksanakan umroh atau haji. Musim haji tahun ini diwarnai pertikaian diplomatik antara Qatar dengan negara-negara di Teluk Arab.

Satu-satunya pembatasan atas jamaah Qatar ialah mereka mesti melakukan perjalanan ke Arab Saudi tersebut dengan naik pesawat semua perusahaan penerbangan kecuali Qatar Airways, perusahaan penerbangan nasional Qatar. Demikian laporan stasiun televisi Al-Arabiya.

Lembaga Penerbangan Sipil Umum Arab Saudi mengutip satu pernyataan oleh Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi bahwa Riyadh menyambut baik warga negara Qatar yang ingin menunaikan umroh atau haji tahun ini. Syaratnya, mereka memiliki izin dari kementerian tersebut dan dari departemen terkait di Qatar.

Jamaah Qatar dapat melakukan perjalanan ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan setiap perusahaan penerbangan kecuali Qatar Airways dan melalui jalur penerbangan apa saja ke Kerajaan tersebut kecuali melalui Doha, kata Kementerian itu, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Mereka mesti memasuki Arab Saudi melalui Bandar Udara Internasional King Abdulaziz di Jeddah atau melalui Bandar Udara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz di Madinah, tambah Kementerian tersebut.

Haji adalah ibadah tahunan ke Makkah di Arab Saudi, kota paling suci buat umat Islam. Ibadah haji Tahun ini diperkirakan dimulai pada malam 30 Agustus dan berakhir pada malam 4 September. Umroh adalah ibadah umat Islam ke Makkah yang dapat dilaksanakan setiap saat dalam setahun.

Arab Saudi telah memimpin kuartet Arab yang memutus hubungan diplomatik dengan Qatar dan memberlakukan blokade atas negara Teluk yang kaya akan minyak itu sejak 5 Juni. Mereka menuduh Doha mendukung terorisme dan mencampuri urusan dalam negeri mereka.

Kuartet tersebut juga mencakup Uni Emirat Arab (UAE), Bahrain dan Mesir. Meskipun upaya penengahan regional dan internasional meningkat, kedua pihak telah gagal mengadakan pembicaraan langsung guna menyelesaikan sengketa itu.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya