TBLISI - Eks Presiden Georgia dan Mantan Gubernur di Ukraina, Mikhail Saakashvili bersumpah untuk melakukan kudeta di Kiev untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Petro Poroshenko. Ancaman itu disampaikan Saakashvili setelah Poroshenko mencabut kewarganegaraan Ukraina yang disandangnya sehingga Saakashvili saat ini tidak memiliki kewarganegaraan.
BACA JUGA: Tragis! Eks Presiden Georgia Kini Tidak Punya Kewarganegaraan
Pada Rabu, 28 Juli, Badan Imigrasi Ukraina mengumumkan bahwa Poroshenko menarik kewarganegaraan yang diberikan pada Saakashvili saat dia ditunjuk menjadi Gubernur wilayah Odessa Oblast pada 2015. Pemberian kewarganegaraan Ukraina itu menyebabkan status Saakashvili sebagai warga Georgia, negara kelahirannya hilang karena Ukraina tidak mengizinkan penduduknya memiliki dua kewarganegaraan.
"Saya menjalankan sebuah organisasi yang sangat kuat di Ukraina, terdiri dari 100 ribu aktivis, memiliki kantor pusat besar di 26 wilayah, sebuah tim muda yang menjanjikan, pebisnis. Orang-orang itu akan tetap berada di sana, bersama-sama kami berencana untuk menggulingkan otoritas Ukraina,” kata Saakashvili dalam wawancara yang dikutip Sputnik, Jumat, (28/7/2017).
Dengan status tanpa kewarganegaraan, Saakashvili yang saat ini berada di Amerika Serikat (AS) terancam untuk dideportasi ke Georgia jika dia kembali ke Kiev. Padahal, Saakashvili adalah seorang buronan di negara asalnya terkait sejumlah tuduhan kriminal termasuk penggelapan dana negara sebesar USD5 juta yang dibantahnya.
(Rahman Asmardika)