Pemerintah Spanyol Minta MK Gagalkan Upaya Referendum Kemerdekaan Catalunya

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Sabtu 29 Juli 2017 02:08 WIB
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy (Foto: Sergio Perez/Reuters)
Share :

MADRID – Pemerintah Spanyol mengambil langkah hukum yang tegas untuk menghentikan upaya penyelenggaraan referendum Catalunya. Perdana Menteri Spanyol, Marian Rajoy, sudah meminta kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memveto upaya dari Dewan Regional Catalunya.

“Tidak akan ada referendum pada 1 Oktober 2017,” ujar Mariano Rajoy singkat dalam sebuah konferensi pers di Madrid usai rapat kabinet mingguan, melansir dari Reuters, Sabtu (29/7/2017).

Perseteruan antara Madrid dengan Barcelona (Ibu Kota wilayah Otonomi Catalunya) nampaknya akan meningkat pesat dalam beberapa pekan mendatang. Sebab, pemerintah Otonomi Catalunya tidak mengendurkan sedikit pun upaya memisahkan diri dari Spanyol.

Sejumlah legislator Catalunya memberikan mandat kepada diri sendiri sebagai persiapan referendum pada Rabu 26 Juli 2017. Rajoy mengatakan, pemerintah sudah memasukan gugatan hukum untuk mengeblok reformasi tersebut lewat MK. Meski demikian, ia siap untuk berbicara kapan pun.

“Saya selalu mempersiapkan diri untuk berdialog cara-cara terbaik dengan institusi Catalunya demi kemaslahatan bersama. Saya selalu siap sedia untuk melakukannya, termasuk hari ini,” tukas Mariano Rajoy.

Sebagaimana diketahui, perjuangan kemerdekaan Catalunya sudah berlangsung sejak lama. Perjuangan semakin nyata dalam setahun terakhir sejak partai pro-kemerdekaan menguasi Majelis Regional Catalunya di Barcelona.

BACA JUGA: Orasi Pep Guardiola Warnai Demonstrasi Menuntut Referendum Kemerdekaan Catalunya

Sejumlah tokoh terkenal Catalunya, seperti pelatih klub sepakbola Manchester City, Josep ‘Pep’ Guardiola, mendukung penuh upaya kemerdekaan. Pria berkepala plontos itu beberapa waktu lalu turut berorasi dalam unjuk rasa pro-kemerdekaan di Barcelona.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya