Menurut Shuja, banyak milisi ISIS yang ingin kabur dan meninggalkan kawasan kekuasaan ISIS. "Menyekap dan menjual perempuan adalah kejahatan besar. Jika pemimpin ISIS tahu, pelakunya bisa dihukum berat," kata Abu Shuja.
Lain lagi dengan apa yang dilakukan oleh aktivis bernama Ali Isso. Ia juga melacak beradaan para perempuan Yazidi yang disekap milisi ISIS, baik di Irak maupun di Suriah.
Tapi ia tidak membeli perempuan yang ia temukan. Semua informasi ia serahkan kepada lawan ISIS, Angkatan Bersenjata Suriah SDF yang mendapatkan dukungan militer Amerika Serikat.
"SDF adalah entitas yang berwenang untuk menangani kasus-kasus peyekapan perempuan Yazidi oleh ISIS," kata Isso.
Ada alasan lain mengapa ia menolak membeli perempuan Yazidi yang ditawarkan milisi ISIS. "Kekhawatiran saya adalah, kita tak pernah tahu apakah yang kita bayar itu milisi atau hanya perantara," kata Isso.
Upaya untuk membebaskan perempuan-perempuan Yazidi yang disekap ISIS tak hanya dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau kalangan aktivis.