SUBIRATS – Polisi Spanyol menembak mati seorang pria yang diklaim menggunakan rompi bom di Subirats. Penembakan ini terjadi ketika polisi tengah memburu sopir mobil van maut yang melancarkan serangan teror di Barcelona.
“Pria mencurigakan di Subirat (memakai) yang tampaknya seperti rompi peledak yang menempel di tubuhnya. Pria ini telah ditembak jatuh,” tulis Mossos di akun Twitter-nya. Sekadar informasi, Mossos merupakan nama satuan kepolisian di Catalunya.
Sebagaimana dikutip dari Independent, Selasa (22/8/2017) radio setempat melaporkan, robot penjinak bom telah dikerahkan ke lokasi. Robot itu pun memisahkan rompi bom tersebut dari jenazah pria yang ditembak polisi itu.
Tidak lama setelah penembakan itu diwartakan, Kepolisian Catalunya mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa pria yang ditembak itu merupakan sopir van maut yang menabrak orang-orang di Alun-Alun Catalunya. “Kami mengonfirmasi bahwa pria yang ditembak di #subirats adalah Younes Abouyaaqoub, ‘otak’ serangan teroris di #barcelona,” tulis Mossos di Twitter.
Polisi sebenarnya telah memburu Abouyaaqoub selama beberapa hari belakangan sejak serangan teror tersebut. Pria kelahiran Maroko itu merupakan salah satu dari 12 terduga pelaku yang masih melarikan diri.
Penetapan Younes Abouyaaqoub sebagai sopir mobil van itu dikonfirmasi oleh otoritas dalam negeri wilayah otonomi Catalunya. Pejabat dalam negeri Catalunya, Joaquim Forn mengatakan, semua petunjuk mengarah kepada Younes.
Ia menambahkan, Kepolisian Catalunya melakukan penggerebekan sepanjang malam di Kota Ripoll. Sebagian besar terduga pelaku yang kabur diketahui tinggal di kota tersebut. Sementara pihak lain yang diyakini tergabung dalam sel teror Barcelona sudah ditangkap, ditembak mati, atau tewas akibat ledakan di sebuah rumah dalam operasi yang digelar Jumat 18 Agustus.
Sebagaimana diberitakan, serangan teror yang terjadi di Las Ramblas, Barcelona, itu menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai ratusan lainnya. Selain Younes, Kepolisian Spanyol juga memburu Moussa Oukabir yang diduga menjadi pelaku serangan teror tersebut.
Awalnya Younes Abouyaaqoub diduga telah melarikan diri ke Prancis lewat perbatasan di Pegunungan Pyrenees. Ia saat ini menjadi salah satu pria paling dicari di Benua Eropa. Younes diyakini satu-satunya tersangka yang masih hidup di antara 12 tersangka serangan teror Barcelona lainnya.
Mengetahui anaknya menjadi orang yang paling dicari saat ini, ibu Abouyaaqoub, Ghanno Gaanimi, meminta putranya itu untuk segera menyerahkan diri. Gaanimi menyatakan, dipenjara lebih baik daripada mati ditembak dalam operasi pencarian.
Sementara itu, salah satu sepupu Abouyaaqoub yakin saudaranya itu menjadi korban cuci otak dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebab, Younes tidak memiliki catatan keterkaitan dengan terorisme atau berada dalam daftar pengawasan polisi.
(Emirald Julio)