BARCELONA – Duka akibat serangan teror di Las Ramblas, Barcelona, pada 17 Agustus 2017 nampak masih membekas di benak warga Spanyol. Ratusan ribu orang turun ke jalan di ibu kota wilayah otonomi khusus Catalunya itu untuk mengikuti unjuk rasa sebagai bentuk perlawanan terhadap terorisme.
Raja Spanyol, Felipe VI, memimpin aksi long march tersebut bersama dengan Perdana Menteri (PM) Mariano Rajoy pada Sabtu 26 Agustus 2017. Raja Felipe VI menjadi kepala negara Spanyol pertama yang ambil bagian dalam aksi demonstrasi sejak pembentukan kembali Kerajaan Spanyol pada dekade 1970.
BACA JUGA: Indonesia Kecam Serangan Teror di Barcelona
Prosesi long march dimulai dengan berdiri di belakang spanduk raksasa bertuliskan ‘Saya Tidak Takut’. Selama aksi tersebut, Raja Felipe VI dan PM Rajoy berjalan kaki di sepanjang jalanan Kota Barcelona yang dihiasi dengan ratusan bendera khas Catalunya.
Kehadiran sang raja dan perdana menteri di wilayah yang sering menyerukan kemerdekaan dari Spanyol tersebut tentu menarik. Benar saja. Diwartakan BBC, Minggu (27/8/2017), sejumlah pengunjuk rasa justru bersiul dan berteriak agar sang raja segera keluar dari Catalunya.
Sebagaimana diketahui, Catalunya berencana mengadakan referendum kemerdekaan tidak resmi pada Oktober mendatang. Namun, hal tersebut tidak menghalangi PM Mariano Rajoy untuk meminta warga hadir dalam aksi long march demi menunjukkan kesatuan.
BACA JUGA: Orasi Pep Guardiola Warnai Demonstrasi Menuntut Referendum Kemerdekaan Catalunya