Wilayah Rakhine Kembali Memanas, Ribuan Warga Myanmar Dievakuasi

Emirald Julio, Jurnalis
Minggu 27 Agustus 2017 18:09 WIB
Foto pasukan keamanan Myanmar berjaga di wilayah Rakhine (Foto: AFP)
Share :

SITTWE – Pemerintah Myanmar disebut mengevakuasi setidaknya 4.000 warga dari wilayah Negara Bagian Rakhine akibat keadaan di sana yang semakin memanas. Di saat yang sama, ribuan warga etnis Rohingya juga melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari keadaan di Rakhine.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (27/8/2017) pemerintah Myanmar mengklaim, memanasnya situasi itu dipicu oleh kelompok pemberontak yang terdiri dari warga Rohingya menyerang pasukan pemerintah pada Jumat 25 Agustus 2017. Kekerasan ini menyebabkan setidaknya 98 orang kehilangan nyawanya.

BACA JUGA: Astaga! India Klaim Akan Deportasi Semua Warga Rohingya

BACA JUGA: AL Sri Lanka Cegat Perahu yang Mengangkut Warga Rohingya

Pertempuran hingga Sabtu pun masih belum berakhir. Dengan ratusan warga Rohingya yang terus bertikai dengan militer Myanmar di sekitar wilayah Kota Maungdaw. Kekerasan inilah yang memicu pemerintah mengevakuasi warga non-Muslim di sana.

Serangan ini dilaporkan menjadi yang terparah dibandingkan serangan serupa yang terjadi pada Oktober 2016. Namun serangan pada Oktober itulah yang memicu operasi militer Pemerintah Myanmar di Rakhine yang semakin membuat kehidupan warga etnis Rohingya di sana semakin sengsara.

BACA JUGA: Myanmar Minta Waktu untuk Selesaikan Krisis Rohingya

BACA JUGA: Myanmar Tolak Penyelidikan PBB Soal Pembantaian Warga Rohingya

Memanasnya kembali wilayah Rakhine membuat pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, angkat bicara. Suu Kyi mengecam serangan yang dilancarkan pemberontak Rohinya ke 30 kantor polisi dan markas tentara. Para pemberontak disebut menyerang lokasi-lokasi vital keamanan di Rakhine itu menggunakan senjata api, kayu dan bom rakitan.

Sekadar informasi, Suu Kyi yang terkenal sebagai penerima nobel perdamaian itu acap kali menerima kritikan pedas dari banyak pihak. Pasalnya, ia terkesan “diam” melihat warga etnis Rohingya yang terus menderita.

Menteri Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Pemukiman Kembali Myanmar, Win Myat Aye, mengatakan bahwa 4.000 penduduk desa yang melarikan diri dari tempat tinggal mereka sudah dievakuasi. Namun sayangnya, hanya warga non-Muslim saja yang dievakuasi oleh Pemerintah Myanmar.

Kementerian Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Pemukiman Kembali merelokasi sementara ribuan warga non-Muslim tersebut di vihara-vihara, kantor pemerintah serta kantor polisi di beberapa kota besar.

Sayangnya Aye tidak menjelaskan rencana Pemerintah Myanmar terkait nasib warga etnis Rohingya yang juga terjebak dalam konflik tersebut. “Sangat sulit untuk mengatakan, ini adalah situasi konflik sehingga sangat sulit untuk mengatakan siapa yang benar atau salah,” tambah Aye.

(Emirald Julio)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya