JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno LP Marsudi, disebut berbicara dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, pada Jumat 1 September 2017. Keduanya pun membahas mengenai situasi di wilayah Rakhine, Myanmar, khususnya mengenai nasib warga etnis Rohingya.
Penderitaan warga etnis Rohingnya saat ini mencapai tingkat tertinggi dengan kekerasan yang kembali pecah di wilayah Rakhine baru-baru ini. Serangan pemberontak Rohingya memicu militer Myanmar melakukan operasi di Rakhine. Operasi itu juga dilaporkan menyeret warga Rohingya yang tidak bersalah.
BACA JUGA: Tegas! PBNU Minta PBB Turun Tangan Sikapi Tragedi Kemanusiaan Rohingya
BACA JUGA: Mantap! AS Peringatkan Myanmar Menahan Diri dan Menghentikan Kekerasan ke Muslim Rohingya
Sebagaimana informasi yang diterima Okezone, Sabtu (2/9/2017) Menlu Retno berdialog dengan Sekjen PBB selama 16 Menit. Pada pembicaraan tersebut, baik Menlu Retno dan Guterres menyampaikan keprihatinannya dengan situasi kemanusiaan di Rakhine saat ini.
Menlu Retno menyampaikan seruan dari pemerintah dan rakyat Indonesia yang meminta agar semua kekerasan harus dihentikan, khususnya terhadap warga etnis Rohingya. “Proteksi harus diberikan kepada semua umat,” ujar Menlu Retno kepada Sekjen PBB.
Pada dialog tersebut, Sekjen PBB juga mengapresiasi peranan Indonesia selama ini terkait nasib warga etnis Rohingnya di Rakhine. Guterres juga berharap Indonesia akan melanjutkan perannya dalam membantu penyelesaian krisis kemanusiaan yang saat ini membayangi Rakhine.