Juru bicara tersebut menambahkan karena wilayah tersebut masih tidak aman, bantuan akan dikirimkan melalui helikopter militer yang bekerja sama dengan otoritas Rakhine.
Suu Kyi mendapat kecaman dalam beberapa hari ini karena gagal meredakan konflik dan perlindungan etnis Rohingya oleh pemerintahannya, mengingat citranya sebagai pejuang hak asasi manusia dan peraih Nobel Perdamaian.
Selama ia berbicara di telefon dengan Erdogan, Suu Kyi juga mengatakan bahwa banyak informasi yang keliru mengenai “pembersihan teroris”. Ia menyatakan bahwa pemerintahnya bekerja keras dan memastikan bahwa terorisme tidak menyebar ke seluruh Negara Bagian Rakhine.
BACA JUGA: Kronologi Kekerasan di Rakhine Pemicu Eksodus Muslim Rohingya
Sekadar diketahui, bentrokan dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh tentara telah menewaskan sekira 370 gerilyawan Rohingya, 13 aparat keamanan, dua pejabat pemerintah, dan 14 warga sipil, kata militer Myanmar pada Jumat 25 Agustus.
Tentara mengatakan melancarkan pembersihan terhadap "teroris garis keras" dan pasukan keamanan diberi pengarahan untuk melindungi warga. Namun, warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh mengatakan bahwa serangan dengan pembakaran dan pembunuhan bertujuan untuk memaksa mereka keluar.