BEIJING - Presiden China, Xi Jinping menegaskan bahwa masalah nuklir dan rudal Korea Utara (Korut) harus diselesaikan dengan cara damai yakni melalui perundingan. Pernyataan Presiden Xi ini disampaikan dalam pembicaraannya melalui telefon dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Kedua pemimpin negara itu diketahui berbicara pada Rabu 6 September. Presiden Xi menyatakan, bahwa China saat ini fokus menyelesaikan masalah ancaman nuklir di wilayah Semenanjung Korea melalui pembicaraan. Sebagaimana diketahui, China sebagai mitra dagang Korut terus didesak oleh Washington dan sekutunya untuk bertindak memberikan tekanan terhadap negara tertutup itu.
Baca Juga: Bahas Sanksi Korut, Presiden Korsel Temui Putin di Rusia
Sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (9/7/2017), kepada Trump, Presiden Xi mengaku bahwa Negeri Tirai Bambu terus bekerja keras untuk mewujudkan denuklirisasi Korut. "Pada saat yang sama, kami selalu bertahan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Kami menyelesaikan masalah ini melalui dialog dan konsultasi. Perlu untuk tetap memilih solusi damai," ujar Xi.
Selain itu, Presiden Xi juga menyampaikan bahwa ia akan menyambut baik kunjungan Trump ke China pada akhir tahun ini. Sebelumnya orang nomor 1 di Negeri Paman Sam mengatakan, bahwa AS sangat prihatin dengan isu nuklir Korut dan menilai jika China memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Berdasarkan laporan otoritas Korea Selatan (Korsel), China menyumbang 92% barang perdagangan pada Korut. Beijing sendiri menyatakan bahwa kekeraskepalaan Korut bukan merupakan tanggung jawab mereka. Mereka juga menilai bahwa sanksi ekonomi tak akan efektif untuk meredakan situasi yang memanas.
Hal senada juga disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Putin menegaskan jika sanksi bukanlah sebuah solusi dan menyerukan dilakukannya dialog dengan Korut. Hal itu disampaikan oleh Putin saat bertemu dengan Presiden Korsel, Moon Jae-in, di Vladivostok, Rusia.
Baca Juga: Krisis Semenanjung Korea, Putin: Tidak Mungkin Menyelesaikan Masalah Hanya dengan Sanksi!
AS dan Korsel saat ini telah meminta Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kembali mempertimbangkan sanksi baru menyusul uji coba bom hidrogen yang dilancarkan Korut belum lama ini. Duta Besar AS untuk PBB sempat melontarkan tudingan jika Korut memang sengaja memancing dan meminta perang.
(Rufki Ade Vinanda)