Lihat Lebih Dekat, Kehidupan Pengungsi Rohingya yang Tinggal di Medan

Erie Prasetyo, Jurnalis
Kamis 07 September 2017 04:30 WIB
Etnis Rohingnya yang tinggal di Medan tidak bisa mendapat pekerjaan (Foto: Erie/Okezone)
Share :

MEDAN – Setelah kabur dari Myanmar, kini ratusan suku Rohingya telah mendapat perlindungan di Indonesia. Sebagian dari etnis Rohingya yang kabur dari Myanmar tinggal di penampungan, Hotel Beras Pati, Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara.

Saat ini, mereka masih mendapat bantuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memenuhi kebutuhan harian. Meski hidup dalam keterbatasan mereka tetap menjalani hari-harinya dengan penuh kesabaran dan rasa syukur.

Di lokasi penampungan yang sudah ada sejak tahun 2014 itu, sekira 126 pengungsi Rohingya mengisi waktu untuk belajar, bersih-bersih serta olahraga.

“Kami tidak bisa bekerja di sini. Jadi kami mengisi kegiatan harian dengan belajar dan olahraga,” ujar pengungsi bernama Muhammad Masud, yang sudah lancar berbahasa Indonesia, Rabu (6/9/2017).

Di hotel tersebut, terdapat puluhan kamar yang setiap kamarnya diisi sebanyak sekira 4 hingga 5 orang yang belum berkeluarga. Sedangkan bagi yang sudah berkeluarga menempati 1 kamar. Selain dijadikan tempat untuk tidur, beberapa kamar juga dimanfaatkan untuk tempat belajar bagi anak-anak.

(Baca Juga: Kronologi Kekerasan di Rakhine Pemicu Eksodus Muslim Rohingya)

Namun, kondisi masing-masing kamar hotel terlihat kumuh. Pakaian kotor banyak tercecer di lantai dan sembarang tempat. Namun, untuk sampah rumah tangga dibersihkan dengan baik di lokasi penampungan.

Masud menjelaskan, selama ini mereka telah mendapat banyak bantuan dari masyarakat Indonesia serta International Organization for Migration (IOM) dari PBB. Sehingga walau tidak bisa bekerja di Indonesia, mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan bantuan yang didapat.

“Laki-laki di sini biasanya main sepak takraw, sedangkan perempuan mencuci baju. Di sini kami aman dan tentram, kami sangat berterimakasih kepada pemerintah Indonesia,” ujarnya.

(Baca Juga: Membanggakan! Dunia Internasional Apresiasi Langkah Indonesia Terkait Krisis Rohingya)

Para pengungsi juga bisa menghilangkan rasa bosan dengan menonton televisi. Bahkan sebagian dari mereka telah memiliki smart phone yang diberikan dari keluarga mereka yang ada di Myanmar atau di Malaysia.

“Ya beberapa kami punya handphone. Kadang kami juga jalan-jalan di sekitar hotel. Masyarakat sekitar juga ramah dan baik kepada kami,” pungkas Masud.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya