Gabriel menuturkan bahwa Jerman sadar memiliki kewajiban untuk mengirim senjata kepada sekutu NATO jika diminta. Namun Menteri Luar Negeri Jerman itu mengklaim saat ini pengiriman itu tidak memungkinkan, kecuali ekspor kendaraan.
Pernyataan ini tentu saja membuat geram pihak Turki. Menteri Urusan Uni Eropa Turki, Omer Celik, mengatakan bahwa keputusan Jerman itu menghalangi usaha Turki untuk memerangi terorisme.
“Keputusan ini akan melemahkan perang Turki melawan terorisme dan melemahkan perjuangan Turki berarti membuat masa depan Eropa yang lebih rentan. Jerman harus meninggalkan masalah keamanannya dari diskusi politik,” tegas Celik kepada Reuters.
“Menteri Luar Negeri Jerman harus merumuskan komentarnya dengan serius. Senjata tersebut digunakan dalam perjuangan melawan PKK dan ISIS,” tambah Celik. Sekadar informasi, PKK merupakan sebutan kelompok Partai Pekerja Kurdi yang dipandang sebagai kelompok teroris oleh Turki.
BACA JUGA: Pejabat Jerman Dicegah Kunjungi Tentaranya yang Berdinas di Turki