”Badai Irma tidak seburuk dengan apa yang kita pikirkan,” ujarnya. Tantangan terbesar proses pemulihan pascabadai adalah mengembalikan aliran listrik, air, pasokan bahan bakar, dan layanan medis. Sebanyak 7,4 juta rumah di Florida dan negara bagian sekitarnya belum mendapatkan pasokan listrik. Dibutuhkan waktu beberapa pekan untuk memulihkan layanan listrik.
”65% wilayah Florida belum mendapatkan pasokan listrik,” kata Scott. Selain itu, tantangan paling nyata adalah banjir yang masih terjadi di sebagian wilayah Florida. Luapan banjir masih terjadi di Sungai St Johns dan Cedar. Pemerintah Florida menekan untuk bergerak cepat dalam proses pemulihan pascabadai.
Sekitar 2.000–3.000 pekerja perawatan fasilitas umum mulai menginspeksi jaringan listrik sejak Senin (11/9). Para petugas yang diterjunkan bukan hanya Florida, tetapi dari negara bagian lainnya. ”Kita menggunakan jas hujan dan jalanan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki,” ungkap petugas pelayanan fasilitas umum, Gus Beyersdorf, 40.
Wali Kota Miami Carlos Gimenez menilai kerusakan akibat badai tidak terlalu parah. ”Kita bersyukur kalau wilayah kita tidak terlalu parah dibandingkan dengan kawasan di Florida lainnya. Terima kasih Tuhan,” ucapnya. Kemudian, Kapal Induk Amerika Serikat (AS) Abraham Lincoln dan dua kapal amfibi tiba di perairan timur Florida.
Militer mulai mendistribusikan makanan dan mengevakuasi lebih dari 10.000 penduduk di Florida Keys yang tidak mengungsi sebelum badai. Dampak kerusakan di Florida dan negara tetangganya tidak lebih parah dibandingkan negara-negara Karibia.
Badai Irma telah menewaskan sedikitnya 40 orang, termasuk 10 warga di Kuba. Saat menerjang Florida, yang mana korban tewas enam orang, kemudian tiga orang di Georgia, dan satu orang di South California.
(Qur'anul Hidayat)