Pasca-Mendapat Serangan Teror, Stasiun Parsons Green Kembali Beroperasi

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Sabtu 16 September 2017 17:03 WIB
Polisi berjaga di lokasi serangan teror di Stasiun Parsons Green. (Foto: Reuters)
Share :

LONDON - Stasiun Parsons Green di London barat, Inggris kembali dibuka setelah ditutup selama 24 jam terakhir akibat serangan teror. Sebagaimana diberitakan, teror berupa ledakan melanda Stasiun Parsons Green pada Jumat 15 September dan melukai sedikitnya 29 orang.

Sebagian besar korban mengalami luka bakar akibat ledakan bom buatan tangan yang diledakkan pada jam sibuk tersebut. Polisi hingga kini masih terus memburu pelaku serangan bom tersebut. Berdasarkan keterangan Asisten Komisaris Polisi Metropolitan, Mark Rowley tersangka terdiri lebih dari 1 orang.

Baca Juga: Keren! Restoran Ini Bagikan 200 Pizza untuk Polisi Pasca-Ledakan di Stasiun Parsons Green

Baca Juga: Pasca-Ledakan di Stasiun Parsons Green, Status Ancaman Teror Inggris Ditingkatkan

"Kini polisi telah menanyai puluhan saksi. Banyak masyarakat yang turut membantu dengan memberi informasi melalui telefon atau memberi foto dan video. Sejauh ini polisi telah menerima 77 foto dan video saat ledakan terjadi," ujat Rowley.

Rowley menambahkan, sisa alat peledak telah diamankan dan masih diperiksa oleh ahli forensik. Sebelumnya, pihak ISIS telah mengklaim sebagai dalang serangan teror tersebut. Polisi menyebut, ledakan berasal dari bom buatan tangan yang saat ini masih dalam pemeriksaan.

Bom tersebut ditempatkan dalam sebuah tas dan ember berwarna putih yang diletakkan di dekat salah satu pintu rangkaian kereta. Pihak berwenang Inggris sendiri telah mengonfirmasi bahwa ledakan tersebut merupakan aksi terorisme. Menindaklanjuti insiden tersebut, Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May langsung meningkatkan status ancaman serangan teror di Inggris dari ‘parah’ menjadi ‘kritis’.

Baca Juga: Gerak Cepat! Polisi London Buru Pelaku Ledakan Bom di Stasiun Parsons Green

Ketua Partai Konservatif itu mengatakan, militer akan turut membantu polisi dalam mengamankan masyarakat. Peningkatan status dari parah menjadi kritis secara tidak langsung berarti bahwa ancaman serangan teror sudah semakin nyata. Inggris sendiri masih memulihkan diri dari sejumlah serangan teror dalam setahun terakhir, seperti pengeboman di Manchester dan serangan teror di jembatan Westminster.

(Rufki Ade Vinanda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya