BULAN ini menjadi momen diperingatinya peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang mengaitkan Partai Komunis Indonesia atau biasa disebut G30S/PKI. Pengungkapan mengenai fakta sejarah kejadian tersebut sangat menarik dibahas sebagai rujukan pengetahuan. Salah satunya adalah mengenai buku 'Pokok-Pokok Gerilya' karya Jenderal Besar Dr AH Nasution.
Pak Nas –sapaan akrabnya– merupakan jenderal yang selamat dari upaya penculikan oknum militer kala itu. Sedangkan enam lainnya tewas mengenaskan di kawasan Lubang Buaya. Berdasarkan data yang dirangkum Okezone, Sabtu (23/9/2017), buku itu ditulis Jenderal Nasution ketika sudah tidak menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Buku 'Pokok-Pokok Gerilya' merupakan pengungkapan stategi berdasarkan pengalaman Pak Nas yang memimpin perang gerilya serta perang kemerdekaan Indonesia. Setelah melalui proses penulisan yang detail, buku tersebut diterbitkan pada 1953 oleh PT Pembimbing Masa.
Lalu seiring berjalannya waktu, buku Pak Nas dikenal luas, dan akhirnya menjadi rujukan untuk pembelajaran militer dunia. Salah satu akademi elite yang menggunakan buku ini sebagai bahan ajar adalah sekolah tentara milik Amerika Serikat yakni West Point. Buku itu pun diterjemahkan ke bahasa Inggris dengan judul 'Strategy of Guerrilla Warfare'.