SIAPA yang tak kenal dengan Lego? Balok-balok plastik kecil itu merupakan salah satu mainan paling terkenal di dunia saat ini. Faktanya, pada 2016, lebih dari 75 miliar balok Lego terjual di seluruh dunia.
Perusahaan Lego yang didirikan lebih dari 80 tahun lalu kini menjadi salah satu perusahaan pembuat mainan paling ikonik di dunia. Namun, kisah di balik perjuangan Ole Kirk Christiansen mendirikan Lego ternyata penuh dengan serangkaian nasib buruk dan perusahaan terkenal itu hampir saja tidak jadi dibangun.
Cerita Lego dimulai di sebuah toko pertukangan di Denmark pada masa sebelum listrik masuk banyak digunakan. Pada saat itu, Ole Kirk Christiansen hanyalah seorang tukang kayu sederhana dan Billund hanyalah sebuah desa yang sama sekali tak dikenal. Christiansen muda yang mengalihkan kecintaannya dalam meraut dan bermain dengan kayu menjadi sebuah usaha kemudian membuka tokonya sendiri di Billund pada 1916.
Awalnya, toko Christiansen memproduksi perabot umum seperti tangga, bangku kecil dan papan setrika. Namun, pada 1924, saat dia ingin memperluas bisnisnya yang sukses, putranya secara tidak sengaja menumpuk serpihan kayu di atas api sehingga menyebabkan kebakaran. Api yang menyala menghancurkan seluruh bangunan - dan rumah keluarga Christiansen.
Orang lain mungkin akan menyerah sat melihat besar kerugian dari kebakaran tersebut. Namun Christiansen justru melihat kejadian itu sebagai alasan untuk membangun bengkel yang lebih besar.
Sayangnya tragedi belum berakhir. Pada 1929, jatuhnya pasar saham Amerika Serikat (AS) menyebabkan dunia jatuh dalam depresi, dan pada 1932, Christiansen kehilangan istrinya yang meninggal dunia. Dirundung bencana pribadi dan keuangan, Christiansen terpaksa memecat sebagian besar stafnya dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.