Selain itu, Dosen Pasca Sarjana ini juga menilai, Jokowi merupakan pemimpin yang tidak feodal, tidak mau dilayani. Karakter pemimpin seperti Jokowi ini dinilai sangat dibutuhkan.
“Jokowi sungguh-sungguh pemimpin yang melayani. Elektabilitas, akseptabilitas apalagi popularitasnya tak perlu diragukan lagi. Seperti kemarin saja dia rela jalan sejauh 3 kilometer untuk bisa cepat tiba di acara HUT TNI,” katanya.
(Baca Juga: Dibanding Pemerintahan SBY, Publik Lebih Puas Kinerja Jokowi 2 Tahun Jelang Pilpres)
Namun, Emrus mengkhawatirkan tingginya elektabilitas dan akseptabilitas Jokowi akan membuatnya tak ada lawan yang maju di Pilres. Apalagi UU pemilu tidak ada mengatur calon tunggal.
“Perlu lawan sebagai bentuk pelaksaan nilai-nilai demokrasi. Perlu ada lawan agar kritik tetap ada. Kritik itu memacu untuk bekerja lebih baik,” tandasnya.