HARARE – Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, mengungkapkan rencana reshuffle kabinet di depan anggota Partai ZANU-PF pimpinannya. Pria berusia 93 tahun itu diyakini gerah karena terjadi gejolak di lingkaran partai terkait dengan calon penerus kursi kepresidenan.
“Pekan depan mungkin ada beberapa perubahan di pemerintahan. Entah itu akan tetap dengan tim yang sama atau akan membuat perubahan atau bahkan memecat beberapa. Jadi, itu semua akan saya lakukan awal pekan depan dan Anda akan melihat hasilnya,” ujar Mugabe, mengutip dari Reuters, Minggu (8/10/2017).
Perombakan kabinet bukan sesuatu yang sering dilakukan pemimpin negara tertua di dunia tersebut. Melansir dari Associated Press, fokus utama perubahan diyakini ada pada posisi Wakil Presiden, Emmerson Mnangagwa, yang dituduh menjadi penyebab perpecahan di internal Partai ZANU-PF.
Mnangagwa diketahui sebagai sekutu dekat Robert Mugabe sejak upaya membebaskan Zimbabwe dari tangan penjajah pada dekade 1970. Akan tetapi, Ibu Negara Grace Mugabe beberapa hari lalu menyebut rekan dekat suaminya itu “bukan siapa-siapa”.
Emmerson Mnangagwa ditunjuk sebagai Wakil Presiden Zimbabwe sejak 2014. Ia menggantikan Joice Mujuru yang dipecat karena dituduh merencanakan kudeta terhadap Robert Mugabe. Sosok sang presiden sendiri masih dipandang sangat kuat di negara bekas jajahan Inggris tersebut.
Robert Mugabe bahkan tetap berencana maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2018 meski usianya sudah hampir memasuki 1 abad. Hingga saat ini, baru nama Menteri Pertahanan Sydney Sekeramayi yang digadang-gadang akan menjadi rival Robert Mugabe dalam pilpres.
(Wikanto Arungbudoyo)