3 TAHUN JOKOWI-JK: Menilik Langkah Indonesia Melaju ke Kursi Dewan Keamanan PBB

Djanti Virantika, Jurnalis
Jum'at 20 Oktober 2017 14:00 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: Antara)
Share :

Berhitung Bekal dan Peluang RI Menuju Kursi DK PBB

Peluang Indonesia sendiri untuk lolos menjadi anggota tidak tetap DK PBB terbilang cukup besar jika menilik kontribusi Indonesia untuk perdamaian dunia. Indonesia saat ini berada di urutan ke-11 negara yang paling aktif mengirim pasukan perdamaian untuk PBB. Selain itu, Indonesia juga pernah menjadi anggota tidak tetap DK PBB selama tiga periode yaitu 1973-1974, 1994-1995, dan 2007-2008.

"Saat ini ada 2.800 anggota pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia berada di seluruh dunia. Dan akan ditingkatkan jumlahnya hingga 4.000 personel. Di atas kertas kemungkinan Indonesia lolos sangat besar. Apalagi sekarang negara-negara ASEAN kompak," ujar Wapres JK.

BACA JUGA: Tepuk Tangan! Indonesia Diklaim Layak Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB

Bekal Indonesia tak hanya itu. Beberapa pihak juga mengamini kelayakan Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Salah satunya terlontar dari anggota Parlemen Eropa, Ana Gomes, yang mengatakan bahwa Indonesia layak menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Gomes menyampaikan dukungannya ketika menjadi tamu kehormatan di acara resepsi diplomatik yang diadakan KBRI Brussel dalam rangka HUT ke-72 RI.

Senada dengan Ana Gomes, Kepala Kabinet Menlu Belgia, Roxanne de Bilderling, juga mengatakan, "Indonesia merupakan top-tier player in Asia, dan merupakan fasilitator penting kawasan dalam menciptakan stabilisasi di kawasan ASEAN.”

Indonesia juga mengampanyekan keinginan ini di depan pemimpin Kazakhstan. Wapres JK berbicara langsung dengan Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev untuk mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB. Negara itu pun mengaku siap memberikan dukungan.

BACA JUGA: Di Sidang Umum PBB, Wapres JK: Indonesia Selalu Aktif Kirim Pasukan Perdamaian!

Dengan melihat dukungan yang sudah berhasil dikantongi oleh Indonesia, tak heran jika Indonesia diklaim sudah siap berkontribusi sebagai anggota tidak tetap DK PBB. Apalagi, RI selama ini telah berperan aktif menjaga ketertiban dan perdamaian dunia dengan berinisiatif memfasilitasi dialog dalam berbagai forum. Dialog tersebut digelar dengan prinsip-prinsip kemanusiaan universal.

Selama ini, di lingkup ASEAN, Indonesia bersama negara-negara lainnya juga berupaya melakukan preventive diplomacy di kawasan Asia Tenggara dan konteks yang lebih luas melalui ASEAN Regional Forum. Dengan melihat kiprah Indonesia selama ini, bukan tidak mungkin Presiden Jokowi dan Wapres JK dapat merebut kembali kedudukan sebagai anggota tidak tetap DK PBB yang akan diumumkan tahun depan. (DJI)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya