JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi menyebut Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo menjadi figur paling potensial mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilu 2019 yang akan datang.
"Kalau kita lihat dari survei hari ini, pak Gatot memang potensial menjadi senjata rahasia pak Jokowi. Dari sisi elektabilitas sebagai cawapres pak Gatot menempati posisi kedua dibawah pak Ahok," kata Burhanudin di saat menjadi narasumber di acara 'Ngobrol Politik Indonesia' (Ngopi) Projo di Warung Solo, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat, (20/10/2017).
Burhan mengatakan, meski nama Gatot dalam survei berada di posisi kedua setelah Ahok, sosok tersebut dianggap lebih mampu menambah suara diluar dari basis yang telah mendukung Jokowi.
"Untuk merebut pangsa elektoral diluar basis yang semula mendukung pak Jokowi itu lebih besar nama seperti Gatot karena suara Gatot dari sisi elektabikitas demografi dan pilihan politik lebih besar menggrogoti suara pak prabowo. Terutama mereka yang 2014 tidak memilih pak Jokowi," ungkapnya.
Dalam survei yang dilakukan lembaganya untuk mencari Cawapres Jokowi kedepan, ada 16 nama-nama yang dirilis Indikator Politik Indonesia untuk menjadi Cawapres. Dari hasil survei tersebut nama Ahok menempati posisi pertama dengan persentase 16 persen, kedua ditempati Gatot Nurmantyo dengan 10 persen, Sri Mulyani 8 persen, Ridwan Kamil 6 persen dan lainnya terus semakin turun persentasenya. (sym)
(Amril Amarullah (Okezone))