(Baca: Momen 28 Oktober, Museum Sumpah Pemuda Dibanjiri Pengunjung)
Ketegangan ternyata tidak hanya sewaktu kongres. Di saat WR Supratman hendak memperkenalkan lagu 'Indonesia' juga mengalaminya. Takut jalannya kongres dihentikan para intel, sang ketua Soegondo Djojopuspito memutuskan agar lirik lagu 'Indonesia' tidak dinyanyikan.
Sebagaimana diketahui, teks lagu kebangsaan tersebut berisi ajakan rakyat Indonesia untuk memerdekakan diri dari penjajah. Hal inilah yang dikhawatirkan, karena bisa mengancam para pemuda untuk bersatu di Kongres Pemuda II.
"Dan karena ada intelijen ini, ketua kongresnya meminta WR Supratman memperdengarkan saja lagu 'Indonesia', tidak dengan liriknya, setelah melihat teksnya. Ia menilai ini (jika lirik lagu 'Indonesia' dinyanyikan) bisa bahaya banget. Nanti pemuda bisa gagal bersatu. Nah, ini jangan sampai terjadi, karena kerugiannya bisa banyak banget," pungkas Bakti Ari.
(Khafid Mardiyansyah)