" Ia di-bully, orang-orang memanggilnya bau karena ia tidak menggunakan deodoran. Pada saat istirahat, dia mengeluarkan pistol dari tasnya dan mulai menembaki orang-orang. Lalu semua orang mulai berlari,” ungkap seorang saksi yang tidak menyebutkan namanya.
"Dia mulai menembaki semua orang di kelas. Aku memegang tangan temanku. Saya tidak tahu harus berbuat apa,” kata saksi lainnya.
Kini remaja tersebut harus bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan dengan mendekam di balik jeruji besi.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)