JAKARTA – Pencekalan yang dialami Panglima TNI saat akan terbang ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri konferensi di Washington DC membuat bingung banyak pihak, terutama dari Pemerintah Indonesia. Karena itulah meski Pemerintah AS telah meminta maaf, menyelesaikan permasalahan itu dan mencabut pencekalan terhadap Panglima TNI, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menganggap semua tindakan itu belum cukup.
"Mereka berusaha untuk menyelesaikan situasi. Dan dari mereka saya mendapat informasi bahwa masalah ini telah diselesaikan. Sudah tidak ada restriksi apa pun kepada Jenderal Gatot untuk berkunjung ke AS. Tetapi saya sampaikan bahwa itu saja tidak cukup, kami tetap memerlukan penjelasan kenapa peristiwa itu sampai terjadi," kata Menlu Retno saat ditemui media di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
BACA JUGA: Wakil Dubes AS: Masalah Sudah Diselesaikan, Panglima TNI Akan Disambut Baik di AS
Retno menjelaskan, Pemerintah Indonesia meminta dua hal kepada AS terkait insiden ini, yang pertama adalah resolusi atau penyelesaian, yang berarti dicabutnya pencekalan dan restriksi terhadap Panglima TNI, dan yang kedua adalah penjelasan. Saat ini, baru satu dari dua hal tersebut yang telah dipenuhi.
Pernyataan itu disampaikan Menlu Retno usai bertemu dengan Wakil Duta Besar AS, Erin McKee yang datang memenuhi panggilan dari Kemlu RI. McKee yang diminta untuk memberikan penjelasan terkait pencekalan terhadap Jenderal Gatot mengatakan, Kedubes AS masih berusaha untuk mengetahui apa yang menyebabkan insiden tak menyenangkan itu terjadi. Dia juga mengatakan bahwa Kedubes AS terus berusaha memfasilitasi komunikasi antara Jenderal Gatot dan Jenderal Dunford untuk membicarakan kejadian ini.
BACA JUGA: Panglima TNI Ditolak Masuk Amerika, Hikmahanto: Insiden Ini Bisa Pengaruhi Hubungan RI-AS
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dilarang untuk memasuki wilayah AS saat akan terbang ke AS untuk menghadiri konferensi Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations di Washington DC. Padahal kunjungan Panglima TNI ke AS dilakukan untuk memenuhi undangan dari Pimpinan Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Joseph Dunford Jr.
BACA JUGA: Ini Sosok Joseph Dunford, Jenderal Amerika yang Undang Panglima TNI
Panglima TNI Gatot Nurmantyo ditolak memasuki wilayah AS oleh lembaga Perlindungan Perbatasan dan Cukai AS. Pemberitahuan penolakan itu disampaikan Maskapai Emirates beberapa saat sebelum Jenderal Gatot terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Washington DC.
Jenderal Gatot seharusnya terbang ke AS dengan penerbangan Emirates EK 0357 pada 21 Oktober untuk memenuhi undangan Jenderal Joseph F. Durford Jr. untuk hadir pada acara Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations (VEOs) pada 23-24 Oktober 2017 di Washington DC.
(Rifa Nadia Nurfuadah)