Di Tengah 'Tatapan' Sinis China, Presiden Taiwan Kembali Kunjungi Hawaii

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Minggu 29 Oktober 2017 12:15 WIB
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen. (Foto: Reuters)
Share :

HONOLULU - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen kembali melakukan kunjungan ke Hawai dan mendarat pada Sabtu 28 Oktober. Kunjungan ini dilakukan Presiden Tsai sebagai perjalanan diplomatik ke negara sekutunya di antara negara-negara Pasifik.

Sayangnya kunjungan ini dinilai berpotensi untuk memicu kembali memanasnya hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS). Sebagaimana diketahui, China menilai Taiwan sebagai salah satu isu sensitif dan penting antara mereka dan Pemerintah Negeri Paman Sam.

Baca Juga: Presiden Taiwan Ogah Tunduk kepada China 

Baca Juga: China Kembali Tegaskan Tak Akan Akui Kemerdakaan Taiwan

Sebelumnya, berulangkali, Beijing telah menyampaikan protes kepada Washington yang dengan mudah mengizinkan Tsai Ing-wen berpergian atau masuk ke wilayahnya. Hingga detik ini, otoritas Negeri Tirai Bambu masih kekeuh menganggap Taiwan adalah bagian dari mereka.

Sementara itu, di sisi lain, Presiden Tsai tetap tak bergeming dan menolak untuk bergabung dengan China. Sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (29/10/2017),

Presiden Tsai Ing-wen melakukan perjalanan selama seminggu dan berencana akan mengunjungi negara Malenesia seperti Tuvalu, Kepulauan Solomon dan Kepulauan Marshall.

Menanggapi kunjungan Tsai tersebut, pihak AS telah mengeluarkan pernyataan dan menyatakan jika kunjungan Tsai bersifat pribadi dan bukan merupakan kunjungan resmi kenegaraan. Pernyataan itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri AS.

Baca Juga: Wow! Hadapi Tekanan China, Taiwan Bangun Kapal Selam

Baca Juga: Telefon Presiden Taiwan, Trump Ambil Risiko Diplomatik dengan China

Di Hawaii, Presiden Tsai rencananya akan mengunjungi USS Arizona Memorial, yang dibangun di atas sisa-sisa kapal perang yang tenggelam di Pearl Harbor dalam Perang Dunia II. Kunjungan Tsai ke Hawaii kali ini diketahui merupakan kunjungan keduanya ke AS.

Pemerintah China menuding Tsai ingin mendorong kemerdekaan formal Taiwan. Presiden Donald Trump yang rencananya akan mengunjungi China sebentar lagi, sempat membuat geram Negeri Panda pada Desember lalu ketika pria berusia 72 tahun itu mengucapkan selamat atas kemenangan Tsai di pemilu.

(Rufki Ade Vinanda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya