EKSKLUSIF: Mau Jadi Diplomat? Sontek Tips dari Dubes Iran Nih!

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Kamis 02 November 2017 15:57 WIB
Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi (kiri) dalam Special Dialogue bersama Okezone (Foto: dok. Okezone)
Share :

JAKARTA - Menjadi diplomat tentunya merupakan sebuah cita-cita yang mulia. Diplomat sendiri adalah orang yang ditunjuk oleh negara untuk melakukan diplomasi dengan negara lain atau organisasi internasional. Mereka yang menjadi diplomat memiliki tugas besar sebagai perwakilan negara dan bertugas menjaga citra baik bangsa.

Nama Nara Masista Rakhmatia dan Ainun Nuran mungkin cukup familiar di telinga publik beberapa waktu belakangan ini. Kedua perempuan cantik itu merupakan diplomat muda penuh prestasi dari Indonesia. Mereka dengan tegas bersuara membela Indonesia di kancah internasional.

BACA JUGA: EKSKLUSIF: Sudah Berjalan 4 Abad, Dubes Valiollah Yakin Hubungan Iran-Indonesia Kian Erat

Tentunya menjadi diplomat bukan perkara yang mudah dan harus dicapai melalui perjuangan. Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi, dalam program Special Dialogue Okezone memberikan beberapa saran untuk para generasi muda yang ingin menggeluti program diplomatik. Valiollah sendiri mengaku sudah ingin menjadi diplomat sejak usia muda.

"Ketika masih kecil, saya berpikir tentang pekerjaan masa depan. Dan setelah bersekolah serta menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas, seperti anak-anak lain, saya memikirkan tentang pekerjaan masa depan dan ketika saya lulus SMA saya memang sudah berpikir apakah saya akan bekerja di lingkup pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai swasta. Saya menemukan bahwa saya ingin bekerja untuk melayani masyarakat di negara saya jadi saya terjun ke lingkup pegawai negeri sipil," ujar Dubes Valiollah.

BACA JUGA: EKSKLUSIF: Dubes Iran Optimistis Hubungan Indonesia-Iran akan Menguat di Periode Kedua Presiden Rouhani

Pria kelahiran 1962 itu menyatakan, banyak dari teman dan kerabatnya yang sudah bekerja menjadi PNS. Hal tersebut kemudian menjadi salah satu sumber dorongan semangat dan membulatkan tekadnya untuk menjadi diplomat.

"Saya memiliki beberapa teman dan keluarga yang sudah bekerja sebagai PNS dan mereka bahagia dengan pekerjaan ini sehingga itu membuat saya lebih berani dan yakin. Mereka mendorong saya jadi saya memutuskan untuk memilih menjadi PNS dan saya memutuskan untuk melanjutkan ke universitas memulai studi di jurusan ilmu politik. Dan setelah saya lulus dari universitas, saya bergabung di Kementerian Luar Negeri Iran dan menjadi diplomat sampai sekarang ini," paparnya.

Dubes Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi saat mengunjungi kantor redaksi Okezone. (Foto: dok. Okezone)


Ayah 2 orang anak itu sudah 30 tahun lamanya menjadi diplomat dan mengaku menikmati pekerjaannya tersebut. Meski demikian, perjalanan karier Dubes Valiollah bukan tanpa hambatan. Ia menyatakan menjadi diplomat banyak hal yang harus dipelajari dan dilatih. Dubes Valiollah menegaskan, selama 3 dekade, ia tak pernah menyesal dengan profesi yang dipilihnya.

"Di Iran saat melakukan sesuatu kau harus menyukainya dan ketika menjalani sebuah pekerjaan kita harus melakukan yang terbaik, itu adalah identitas dari orang Iran. Dan saya menikmati pekerjaan ini hingga sekarang sudah 30 tahun lamanya. Tentunya saya memiliki banyak pengalaman, kenangan di berbeda negara, orang-orang yang berbeda dan tentunya keberagaman nilai. Tentu saja saya menikmati," terangnya.

BACA JUGA: EKSKLUSIF: Pengalaman Teman dan Keluarga, Alasan Dubes Iran Mantap Jadi PNS

Dari pemaparan tentang perjalanan karier Dubes Valiollah tersebut bisa disimpulkan bahwa untuk menjadi diplomat yang pertama dibutuhkan adalah kita harus yakin dan berani. Tak hanya berani dan yakin, Dubes Valiollah juga memaparkan beberapa tips lainnya yang harus dilakukan untuk menjadi diplomat.

Tips-tips penting dari Dubes Valiollah yaitu perlunya belajar bahasa asing, politik luar negeri atau negara-negara lain termasuk budaya dan ekonomi. Aspek yang tak kalah penting lainnya adalah seorang calon diplomat harus memiliki toleransi yang tinggi.

BACA JUGA: EKSKLUSIF: Buka Pintu untuk Pelajar Indonesia, Dubes Iran: Kami Siapkan Beasiswa

"Generasi baru ingin menjadi diplomat sukses mereka harus bekerja untuk itu. Belajar beberapa bahasa. Membaca banyak pengetahuan tentang negara lain antara lain politik, budaya, ekonomi, dan bidang lain. Juga toleransi. Anda bisa praktik toleransi di mana Anda bertugas banyak budaya berbeda, bahasa berbeda. Mereka harus bekerja untuk kedekatan antara kedua negara. Berlatih dan berpengalaman untuk bidang ini," tukasnya.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya