"Apa yang paling penting bagi kita adalah dunia tidak dapat hanya diam dan menjadi saksi atas kekejaman yang dilaporkan terjadi di wilayah tersebut," kata Tillerson.
BACA JUGA: Kejam! Bukti Baru Amnesty Internasional Tunjukkan Pasukan Myanmar Sengaja Singkirkan Etnis Rohingya
Dalam beberapa pekan terakhir, Tillerson juga berbicara dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, melalui sambungan telefon. Ia juga menghubungi kepala militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Saat menghubungi Min Aung Hlaing, Tillerson mendesaknya untuk mendukung pemerintah Myanmar dalam mengakhiri kekerasan di Rakhine. Ia juga memintanya untuk tidak membiarkan etnis Rohingya melarikan diri pulang ke wilayah tersebut. (DJI)
(Rifa Nadia Nurfuadah)