JAKARTA - Layaknya pernikahan pada umumnya, sebelum acara akad nikah Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution dimulai pun diawali dengan ceramah agama. Dimana dakam acara tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, di Gedung Saba Buana, Solo, Rabu (8/11/2017).
"Nikah adalah ibadah. Ibadah yang sesuai dengan syariat Allah dan sunnah Rasulullah SAW yaitu berlangsung yang dipenuhi dengan syarat-syarat sah. Adapun selebihnya merupakan budaya Islam nusantara. Akadnya syariat, selebihnya adalah melestarikan budaya nusantara," ujar Said Aqil.
Kiai Said Aqil mengatakan, perjodohan antara Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu merupakan bagian dari ayat-ayat Allah. "Saat ini kita menyaksikan tanda kebesaran Allah," ujar Kiai Said.
(Baca Juga: Sah! Bobby-Kahiyang Resmi Jadi Pasangan Suami-Istri)
Said Aqil pun melanjutkan dengan menjelaskan kata halaqah memiliki beberapa kosa kata. "Pertama holqun: ciptaan Allah yang berupa material, dimensial, temporal. dan kedua huluq yaitu ciptaan Allah yang universal. oleh karena itu pertemuan Mas Bobby dan Mbak Kahiyang di samping pertemuan fisik, jasmani tetapi yang paling penting adalah pertemuan akhlak, budaya peradaban. Mudah-mudahan mendapatkan keturunan yang beradab berbudaya," harap Kiai Said.
Dalam membangun rumah tangga, sambunngya, dirinya pun meyakini Bobby dan Kahiyang bisa menempati sebuah rumah yang mewah bagus dan nyaman.
"Tapi itu tidak ada artinya, tidak ada gunanya kecuali ada sakinah, ketenangan.
Sakinah adanya di mana? ketenangan adanya di hati orang yang terhormat. Maka orang yang beriman hidupnya akan tenang.
Rahmah puncak dari mawaddah. Kasih sayang yang mencapai puncaknya, tumakninah. Tidak lagi masing-masing punya kepentingan, tetapi kesatuan mencapai rahmat Allah," ujar Kiai Said.
Apa yang terjadi di Bumi ini, kata Said, seluruhnya menjadi rahasia Allah. Seperti dirinya yang masih kecil dan maih harus dimandikan ibunya, siapa sangka saat ini anak kecil itu menjadi Ketua PBNU.
"Itulah rahasia perjalanan Allah. Nanti Mas Bobby dan Mbak Kahiyang juga akan menjalaninya. T
terakhir pesan Alquran. istri adalah pakaian suami, suami pakaian istri, artinya suami harus menutupi kekurangan suami, istri harus menutupi rapat-rapat kekurangan suami. Mudah-mudahan kedua mempelai mendapat taufik dan hidayah sehingga dapat menjalani kehidupan rumah tangga yang samawa, dan mendapat keturunan yang soleh dan solehah," tandasnya.
(Angkasa Yudhistira)