Bantu Redakan Ketegangan Pasca-PM Lebanon Mengundurkan Diri, Presiden Macron Undang Hariri ke Prancis

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Kamis 16 November 2017 03:19 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan PM Lebanon, Saad Hariri bertemu di Prancis pada September. (Foto: AFP)
Share :

PARIS - Presiden Prancis, Emmanuel Macron dilaporkan mengundang Perdana Menteri (PM) Lebanon, Saad Hariri yang baru saja mengundurkan diri dari jabatannya ke Paris. Presiden Macron mengundang Hariri dan keluarganya ke Prancis sebagai upaya untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah (Timteng).

Sebagaimana diwartakan Reuters, Kamis (16/11/2017), berpidato di Kota Bonn, Jerman usai menghadiri konferensi iklim dunia, Presiden Macron menegaskan bahwa undangannya untuk Hariri bukanlah sebuah tawaran pengasingan. Undangan ini disampaikan Macron usai orang nomor satu di Prancis itu berbicara dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman dan Hariri melalui sambungan telefon.

BACA JUGA: Pengunduran Dirinya Picu Polemik, Hariri Pulang ke Lebanon 2 Hari Lagi

"Saya sama sekali tidak menyediakan tempat pengasingan bagi Hariri. Saya hanya berharap Lebanon akan stabil, dan pilihan politik harus sesuai dengan peraturan kelembagaan. Kami membutuhkan Lebanon yang kuat dengan integritas teritorialnya yang dihormati Kita membutuhkan pemimpin yang bebas membuat pilihan sendiri dan berbicara dengan bebas," ujar Macron.

Prancis diketahui memiliki hubungan yang dekat dengan Lebanon dan khususnya dengan Hariri. PM Lebanon itu diketahui memiliki sebuah rumah di Prancis dan pernah menghabiskan waktu selama beberapa tahun di Negeri Mode itu. Ayah Hariri diketahui merupakan teman dekat Mantan Presiden Prancis, Jacques Chirac.

Seorang sumber dari Istana Presiden Elysee (Istana Presiden Prancis) mengatakan Hariri diperkirakan tiba di Prancis dalam beberapa hari mendatang. Sebelumnya, pengunduran Hariri telah memicu polemik baik di Lebanon sendiri dan kawasan Timteng. Presiden Lebanon Michel Aoun diketahui menolak untuk menerima pengunduran diri perdana menteri.

Presiden Aoun bahkan sempat menuduh jika Aran Saudi telah menahan Hariri dan menyebutnya sebagai tindakan agresi. Sementara itu, Arab Saudi sendiri telah membantah tudingan tersebut dan mengaku tak pernah memaksa Hariri untuk mundur.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya