JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar Mahyudin meminta seluruh kadernya, khususnya para pimpinan DPD I dan II agar tetap solid. Ia berharap kasus yang melilit Setya Novanto terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP tidak memengaruhi solidaritas kader-kader partai beringin tersebut.
"Mungkin sedikit banyak ada pengaruh, tapi kami berharap bahwa kader di daerah tetap menjaga soliditas partai," ungkap Mahyudin di Komplek DPR Senayan, Jakarta, Kamis (16/11/2017).
(Baca juga: Setya Novanto 'Menghilang', JK: Kalau Lari Terus Gimana Bisa Dipercaya Masyarakat!)
Mahyudin melanjutkan, sebagai partai senior pada prinsipnya Golkar tidak bergantung kepada siapa yang menjadi nakhoda. Justru sebaliknya, apabila kadernya tetep solid dan mau bekerja keras tanpa menghiraukan kasus yang melilit sang ketum ia yakin Golkar akan menjadi padat pemenang pasa pemilu 2019.
"Partai Golkar ini kan bukan partai yang bergantung pada figur dan tokoh, tapi lebih kepada kader, partainya orang banyak. Saya kira tidak signifikan tapi harus ada langkah antisipasi jangan sampai terjadi perpecahan," pungkasnya.
(Baca juga: Terkait Setya Novanto, Pimpinan DPR: Kejadiannya Malam Sekali, Kami Semua Tak Ada yang Tahu)
Seperti diketahui, KPK kembali menetapkan Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP. Penetapan tersangka Setya Novanto sejalan dengan telah diterbitkannya Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) pada 31 Oktober 2017.
Beberapa kali Setya Novanto mangkir sehingga penyidik KPK menyambangi kediamannya pada Rabu malam, 15 November 2017 di Kebayoran Baru untuk menjemput paksa. Namun yang bersangkutan tidak ada di rumah dan hingga saat ini belum ada satupun dari koleganya yang mengetahui keberadaan Setya Novanto.
(Awaludin)