Apalagi tambah Esthon, Provinsi NTT memiliki bank daerah yang juga sebagai salah satu bank penyalur kredit usaha. "Kami akan maksimalkan aset bank daerah itu untuk kepentingan UMKM," kata Esthon.
Secara faktual jumlah UMKM yang tersebar di 22 kabupaten dan kota provinsi selaksa nusa itu sangat banyak. Apalagi yang berada di sejumlah daerah perbatasan dan derah terpencil. Semuanya harus mendapatkan porsi adil mengakses bantuan kredit usaha itu. Data jumlah UMKM yang ada akan dimanfaatkan secara maksimal untuk strategi pemanfaatan pemberdayaan UMKM yang ada itu.
"Kami sudah punya datanya dan tinggal kami terapkan sesuai kondisi nantinya, jika terpilih memimpin daerah ini di periode 2018-3023 mendatang," kata Esthon.
Meskipun masih ada sektor lain yang akan juga dijadikan sebagai sektor prioritas pembangunan, namun demikian UMKM tidak akan bisa terlupakan. "Karena yang akan masuk dalam golongan ini termasuk juga para pedagang kaki lima dan pedagangan asongan lainnya. Dan itu sangat banyak di masyarakat kita," katanya.
Ketua DPD Gerindra NTT ini oleh induk partainya ditetapkan maju bertarung dalam pilkada serentak Juni 2018. Bekas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Nusa Tenggara Timur itu oleh partainya disandingkan dengan Chris Rotok sebagai bakal calon wakil gubernur. Pasangan ini pun diusung koalisi Partai Gerindra, PAN dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
(Salman Mardira)