Mahasiswa Teriakkan Yel-Yel Anti-Mugabe, Ujian di Universitas Zimbabwe Ditunda

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Senin 20 November 2017 18:06 WIB
Warga Zimbabwe bersukacita menyambut pemecatan Presiden Robert Mugabe dan Ibu Negara Grace Mugabe dari Partai ZANU-PF (Foto: Philimon Bulawayo/Reuters)
Share :

BACA JUGA: Parpol Penguasa Beri Presiden Mugabe Waktu Kurang dari 24 Jam untuk Lengser

Tamatnya rezim Mugabe di Zimbabwe diawali oleh kudeta militer pada pekan lalu. Kudeta tersebut diikuti oleh rangkaian demonstrasi menuntut pengunduran diri veteran perang kemerdekaan Zimbabwe dari tangan penjajah itu. Meski terus didesak, Mugabe masih enggan untuk mundur.

Partai ZANU-PF lantas menggelar rapat akbar pada Minggu untuk menentukan nasib Robert Mugabe. Komite yang terdiri dari para veteran perang memutuskan untuk memecat Robert sekaligus Ibu Negara Grace Mugabe dari jabatannya di partai.

BACA JUGA: Dikabarkan Setuju untuk Lengser, Presiden Zimbabwe Bersikeras Tidak Akan Mundur

Presiden Robert Mugabe adalah satu-satunya pemimpin di Afrika yang dikenal sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1980. Setelah 37 tahun berkuasa, Mugabe akhirnya diintervensi pada Selasa 14 November oleh kelompok militer Zimbabwe.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya