MENJADI seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah. Seorang pemimpin harus memajukan apa yang ia pimpin seperti daerah atau negara. Tak hanya itu, seorang pemimpin juga harus bisa mendengarkan suara rakyatnya dan bisa memutuskan apa yang terbaik buat rakyatnya.
Beberapa isu mengenai kepemimpiman yang menjadi perbincangan hangat masyarakat dunia tentunya terkait Perdana Menteri (PM) Lebanon Said al Hariri dan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe.
PM Said al Hariri secara mengejutkan menyampaikan sebuah pidato yang menyatakan bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai PM. Tak hanya mengejutkan, pengunduran diri tersebut dianggap beberapa kalangan terdapat keganjalan karena dilakukan di Arab Saudi.
Kebalikannya dari al Hariri, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe justru bertahan dan menolak untuk mundur dari posisinya sebagai presiden. Sempat dikudeta oleh pihak militer, Mugabe tetap bersikukuh akan tetap menjadi presiden, bahkan akan menjadi petahana saat Pilpres 2018.
Oleh karena itu, Okezone akan merangkum kembali peristiwa-peristiwa terkait dua pemimpin tersebut, Selasa (21/11/2017).
1. Drama Mugabe, Sempat Diberitakan Bersedia Mundur namun Menyampaikan Hal Berbeda saat Pidato
Pada Rabu 15 November, mobil lapis baja lalu lalang di jalanan utama ibu kota Zimbabwe, Harare, berselang 24 jam setelah panglima militer Jenderal Constantino Chiwenga mengancam akan melakukan intervensi untuk mengakhiri pembersihan yang dilakukan Zanu-PF terhadap sekutu-sekutunya.
Pihak tentara juga dikerahkan ke segala penjuru Harare dan mengambil alih kantor berita pemerintah. Mereka melakukan hal tersebut setelah setelah Zanu-PF menuduh pimpinan militer Zimbabwe melakukan pengkhianatan. Insiden ini memicu spekulasi akan adanya kudeta.
BACA JUGA: Tentara Ambil Alih Stasiun Penyiaran, Zimbabwe di Ambang Kudeta?
Tak hanya dari sisi militer, partai penguasa di Zimbabwe, Zanu-PF, akhirnya memutuskan untuk memberhentikan Mugabe sebagai pemimpin partai tersebut. Pada Minggu 19 November, para tokoh politik dan anggota partai Zanu-PF menggelar pertemuan untuk membahas wacana pemecatan terhadap pria berusia 93 tahun itu. Sebagai pengganti Mugabe, ZANU-PF menunjuk Emmerson Mnangagwa yang dipecat Mugabe beberapa waktu lalu.