2. PM Lebanon Said al Hariri, Ditunggu Warganya agar Segera Pulang Malah Berkunjung ke Dua Negara
Setelah pidato pengunduran dirinya yang digelar di Arab Saudi, PM Lebanon Said al Hariri tidak kunjung kembali ke tanah airnya. Hal tersebut menimbulkan persepsi dari beberapa kalangan bahwa Hariri ditahan di Arab Saudi.
Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa Arab Saudi telah menahan Perdana Menteri SaId al Hariri. Ia juga menyebutkan bahwa tindakan Arab Saudi tersebut merupakan tindakan agresi terhadap Lebanon. Sebelumnya Presiden Aoun menyampaikan kepada utusan Arab Saudi bahwa ia meminta PM Hariri untuk kembali ke Lebanon dan menjelaskan alasannya untuk mengundurkan diri.
Presiden Aoun juga sudah menegaskan bahwa dia tidak akan menerima pengunduran diri tersebut sampai Hariri kembali ke Lebanon dan membicarakan masalah itu secara langsung kepadanya.
"Kita tidak bisa menunggu lebih lama dan kehilangan waktu. Urusan negara tidak bisa dihentikan," kata Presiden Aoun melalui akun Twitter-nya.
BACA JUGA: Presiden Lebanon: Sikap Arab Saudi yang Tak Bolehkan Hariri Pulang adalah Tindakan Agresi
Namun alih-alih pulang ke Lebanon, Hariri justru bertolak dari Riyadh, Arab Saudi, pada Jumat 10 November malam waktu setempat menuju Negeri Mode. Dari Paris, Hariri menelefon Presiden Lebanon Michael Aoun dan mengatakan akan pulang ke negaranya pada Rabu 22 November dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan.
“Lebanon sedang goyah sehingga sangat penting bagi Hariri untuk datang ke Paris agar kita bisa bekerja sama dengannya mencari jalan keluar terbaik,” ujar seorang diplomat Prancis yang namanya dirahasiakan.
BACA JUGA: Pelukan Hangat Presiden Prancis Sambut Kedatangan PM Lebanon di Paris
Dari Paris, Said al Hariri berencana akan mengunjungi Mesir. Hal tersebut disampaikan oleh seorang pemimpin dalam Gerakan Masa Depan Hariri.
BACA JUGA: Setelah Kunjungi Prancis, PM Lebanon Akan Bertolak ke Mesir
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)