Politikus India Tawarkan Rp20 M untuk Habisi Aktris Cantik dan Sutradara Bollywood

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 21 November 2017 11:30 WIB
Aktris India, Deepika Padukone. (Foto: Reuters)
Share :

NEW DELHI – Seorang anggota partai berkuasa di India menawarkan hadiah 100 juta rupee (sekira Rp20 miliar) kepada siapapun yang bersedia memenggal kepala dari seorang aktris dan sutradara dari film Bolywood berjudul “Padmavati” yang belum dirilis. Film yang menceritakan mengenai hubungan antara seorang Ratu beragama Hindu dan seorang penguasa Muslim itu dinilai menghina dan kontroversial bagi sebagian masyarakat India.

Diwartakan TIME, Selasa (21/11/2017), Suraj Pal Amu, pimpinan Partai Bharatiya Janata di Provinsi Haryana menawarkan hadiah besar itu untuk menghabisi aktris Deepika Padukone dan sutradara dari “Padmavati”, Sanjay Leela Bhansali. Perilisan “Padmavati” yang semula direncanakan tayang di bioskop pada 1 Desember pun ditunda karena kecaman publik dan Amu dilaporkan telah menyatakan tidak akan membiarkan film tersebut untuk diputar.

Film “Padmavati” dibuat berdasarkan puisi epik karya seorang Sufi abad ke-16 berjudul “Padmavat”. Puisi tersebut menceritakan mengenai Ratu dari kasta Rajput yang cantik dan pemberani yang memilih melakukan bunuh diri daripada ditangkap oleh Sultan Muslim dari Delhi, Allaudin Khilji. Kisah itu telah diceritakan berulangkali selama berabad-abad dan dianggap sebagai sejarah meski hanya sedikit bukti yang mendukung kebenarannya.   

Padukone berperan sebagai Padmini, ratu legendaris yang melakukan "jauhar," praktik Rajput abad pertengahan di mana bangsawan perempuan masuk ke dalam kobaran api untuk menerima kematian dibandingkan penghinaan karena menjadi tawanan.

Pengerjaan film tersebut telah mendapat banyak masalah sejak awal tahun ini dengan beberapa kelompok di pinggiran Rajashtan yang menyerang lokasi syuting, mengancam membakar teater, bahkan melakukan kekerasan fisik terhadap Sutradara Bhansali. Kemarahan mereka sebagian besar disebabkan oleh tuduhan adanya adegan romantis yang dilakukan dua pemeran utama di dalam mimpi. Namun, Bhansali membantah telah mengambil adegan tersebut.

Penduduk India yang berjumlah lebih dari 1 miliar jiwa merupakan percampuran dari berbagai kasta dan agama yang juga memengaruhi perpolitikan di negara demokrasi terbesar dunia itu. Buku dan film telah dilarang atau mendapat ancaman kekerasan karena menyinggung satu kelompok agama atau kasta, atau dianggap menyinggung budaya India pada umumnya.

Film seperti "Da Vinci Code" yang populer dilarang tayang di India karena dianggap menyinggung umat Kristiani sementara buku seperti "Ayat-ayat Setan" karya Salman Rushdie juga dilarang terbit.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya