YURIHONJO - Sebanyak delapan orang ditemukan oleh kepolisian di utara Jepang yang tengah berada di dekat sebuah kapal yang menepi. Pihak kepolisian Jepang mengatakan bahwa kedelapan orang tersebut berasal dari Korea Utara (Korut) dan diperkirakan mereka adalah nelayan yang kapalnya mengalami masalah, bukan pembelot. Hal tersebut langsung disampaikan oleh seorang pejabat polisi.
Insiden tersebut terjadi pada saat ketegangan yang meningkat atas program senjata nuklir dan rudal Korut setelah Presiden AS Donald Trump kembali memasukkan negara tertutup itu ke dalam daftar negara sponsor terorisme, yang nantinya membuat Korut mendapatkan lebih banyak sanksi dari AS. Setelah ditemukan, pihak kepolisan Jepang langsung membawa kedelapan orang tersebut ke tahanan setelah tinggal di Yurihonjo, sebuah kota di prefektur Akita.
BACA JUGA: Pembelot Korut yang Ditembaki Jadi 'Tambang Informasi' soal Rezim Kim Jong-un
Dilansir dari Reuters, Jumat (24/11/2017), keterangan dari Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga yang memperkirakan kemungkinan kedelapan orang tersebut adalah mata-mata telah dikesampingkan. Ia Seorang pejabat menyampaikan saat konferensi pers bahwa kasus tersebut harus ditangani masalah dengan saksama.
Jepang dilaporkan sedang mempelajari rencana untuk mengatasi kemungkinan masuknya puluhan ribu pengungsi asal Korut jika sebuah militer atau krisis lainnya meletus di Semenanjung Korea. Pihak Negeri Matahari tersebut juga sedang mencari cara bagaimana menyingkirkan para mata-mata dan teroris, sebuah surat kabar lokal mengatakan.