"Identitas atau nama juga belum, karena itu kami buka hotline. Kita bekerja sama dengan masyarakat. Kita enggak mau berpersepsi, asumi, dan kita berdasarkan data," pungkasnya.
(Baca Juga: "Novel Harus Berani Terangkan soal Keterlibatan Jenderal Polisi")
Seperti diketahui, Novel Baswedan menjadi korban teror penyiraman air keras pada April 2017 seusai menunaikan Salat Subuh di masjid dekat kediamannya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Atas peristiwa tersebut, ia mengalami cedera di bagian matanya, dan hingga kini masih menjalani perawatan di Singapura.
(Arief Setyadi )