Ini 3 Alasan Airlangga Hartarto Dinilai Mampu Selamatkan Partai Golkar

JAKARTA - Menguatnya desakan agar Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), sekaligus juga memunculkan nama-nama calon pengganti Ketua Umum Setya Novanto yang ditahan KPK dalam kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektornik (e-KTP) tahun anggaran 2011-2012.

Nama Koordinator Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, digadang-gadang sebagai kandidat potensial yang akan menggantikan Setya Novanto. Airlangga dinilai akan mampu menyelamatkan Partai dan mendongkrak elektabilitas Partai Golkar yang kini terpuruk.

"Ini bukan hanya soal menyelamatkan Partai Golkar dari kehancuran, tetapi ini juga soal strategi meningkatkan elektabilitas partai, " kata salah satu Ketua DPP Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Jumat (1/12/2017).

Airlangga diketahui telah mendapat restu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencalonkan diri sebagai Ketum Golkar kendati saat ini masih menjabat Menteri Perindustrian. Majunya Airlangga disetujui oleh 31 pimpinan DPD I Partai Golkar seluruh Indonesia.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, persoalan pokok yang dihadapi Partai Golkar adalah budaya kerja berpolitik di era demokrasi yang jauh berbeda dari era sebelumnya. Fakta adanya kerja politik yang tidak terarah, memunculkan banyak kader partai tanpa rekam jejak jelas dan memperoleh posisi strategis di tingkat kepengurusan Partai.

Untuk mengubah itu, Agus Gumiwang dengan tegas, menyebut, sosok Airlangga Hartarto memiliki rekam jejak jelas dan akan memberi arah baru Partai Golkar jika kriteria kepemimpinan partai saat ini diajukan.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI ini pun menjelaskan, ada tiga alasan mengapa Airlangga dipandang bisa menyelamatkan Golkar. Pertama, Airlangga memiliki integritas seperti yang ditampilkan dalam rekam jejaknya yang jelas dan bersih.

Kedua, dengan posisinya sebagai menteri di pemerintahan, Airlangga adalah orang yang tepat untuk menjaga komitmen Partai Golkar mendukung pemerintahan dan program-program Jokowi-JK.

Ketiga, lanjut dia, perubahan di Partai Golkar harus dilakukan dengan cara yang elegan dan tidak mencederai orang-orang yang mungkin berseberangan.

"Pak Airlangga memiliki prasyarat, baik individual maupun secara politik, untuk mewujudkan penyelamatan partai. Dia bersih dan tidak bermasalah dengan hukum. Dengan kepemimpinan Airlangga, Partai Golkar bisa memastikan tidak mencabut lagi komitmen mendukung Jokowi pada Pemilu mendatang, " pungkas Agus.

(Ulung Tranggana)