Walaupun pasangan tersebut dua-duanya memiliki kualitas yang baik, lanjut dia, jika tidak memiliki hubungan emosional, kinerja keduanya tidak akan baik.
Dia mengatakan selama ini banyak kepala daerah yang 'dikawinkan paksa' oleh partai pengusung. "Ada kesan selama ini yang terjadi dikawinkan paksa. Mereka tidak punya kecocokan politik, itu yang jadi masalah," katanya seraya menyebut setiap pasangan kepala daerah harus memiliki kecocokan satu sama lain.
Sehingga, lanjut dia, meskipun Emil meminta rekomendasi calon wakil gubernur dari ajang konvensi, keputusan akhirnya harus berada di tangan Wali Kota Bandung tersebut.
"Dan hal ini sangat penting karena Emil sendirilah yang mengetahui kebutuhan dirinya dalam memimpin. Karena yang nanti akan bekerja lima tahun itu Kang Emil, bukan para panelis," katanya.
Lebih lanjut Firman menambahkan, Emil seharusnya sudah bisa mengetahui calon wakilnya yang tepat terutama jika mengacu pada hasil survei dan karakteristik calon pendampingnya saat ini.