Klaim Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, AS Harus Hadapi Risiko Dikucilkan

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Jum'at 15 Desember 2017 17:37 WIB
Umat Islam di Bangladesh turun ke jalan dalam aksi solidaritas kepada Palestina, menolak klaim AS bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. (Foto: Reuters)
Share :

Salah satu dampak paling berbahaya adalah keputusan AS tersebut akan menjadi era baru kekerasan. Keputusan Washington dikhawatirkan juga akan diikuti oleh negara lain yang dengan mudah melanggar perjanjian serta hukum internasional.

"Langkah tersebut bisa saja mendorong negara lain melanggar hukum internasional. Negara-negara lain akan berpikir, ‘Buat apa patuh kalau ternyata Amerika Serikat melanggar hukum internasional juga?’" sambung Zuhair.

Ia menegaskan, Yerusalem Timur adalah Ibu Kota Palestina. Zuhair yakin, keamanan, keselamatan, dan perdamaian antara Israel dengan Palestina tidak akan tercapai kecuali kedua pihak mengakui perbatasan sebelum terjadinya Perang Enam Hari pada 1967.

BACA JUGA: ISIS Ancam Akan Serang Amerika Serikat Terkait Status Yerusalem

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya