PORT LOUIS – Keluarga penumpang korban pesawat Malaysia Airlines MH370 terus menjaga harapan. Mereka mengingatkan warga Mauritius agar waspada terhadap segala bentuk serpihan badan pesawat MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 di wilayah perairan dan segera menyerahkannya ke otoritas.
BACA JUGA: Hilangnya MH370, Tragedi dengan Sejumlah Misteri
“Kami berharap lebih banyak orang akan menemukan lebih banyak serpihan yang dapat membantu menentukan lokasi bangkai pesawat,” ujar Hui Jiang yang ibunya berada di dalam pesawat nahas tersebut, mengutip dari Reuters, Kamis (4/1/2018).
Jiang bersama lima orang lainnya berkunjung ke Mauritius pada pekan ini guna ambil bagian dalam tur regional yang digagas keluarga penumpang korban pesawat Malaysia Airlines MH370. Kunjungan dilakukan untuk meningkatkan perhatian terhadap serpihan bangkai pesawat.
“Kami tidak tahu berapa banyak serpihan di luar sana dan hilang selamanya karena orang-orang tidak menaruh perhatian,” ujar Grace Nathan yang juga kehilangan ibunya.
BACA JUGA: Serpihan Sayap Tunjukkan MH370 Sengaja Diterbangkan ke Laut
Sejauh ini sudah ada sekira 33 serpihan yang diduga berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang berhasil ditemukan. Serpihan-serpihan pesawat itu ditemukan di beberapa negara berbeda, seperti bagian sayap dan ekor di perairan Mauritius, Kepulauan Reunion, Mozambik, Tanzania, dan Afrika Selatan.
Sebagaimana diberitakan, pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang tidak lama setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China. Burung besi nahas itu menghilang bersama dengan 239 orang yang berada di dalam kabin. Diduga, pesawat itu jatuh di sekitar Samudera Hindia.
BACA JUGA: Perusahaan AS Kerahkan Kapal Cari Bangkai Pesawat Malaysia Airlines MH370
Pesawat diperkirakan berbelok arah hingga jatuh ke perairan Samudera Hindia. Operasi pencarian lantas dilakukan oleh tim gabungan dari Australia, Malaysia, dan China, di area seluas 120 ribu kilometer persegi. Namun, operasi yang sudah menelan biaya hingga 120 juta poundsterling itu dihentikan pada Januari 2017 karena dianggap tidak menunjukkan progres signifikan.
Pihak keluarga penumpang korban pesawat nahas tersebut mengkritik keputusan pemerintah Malaysia yang menghentikan operasi pencarian. Pihak keluarga menuduh tim pencari hanya berfokus pada pencarian bawah laut di sekitar perairan Australia.
BACA JUGA: Setelah Sempat Terhenti, Upaya Pencarian MH370 Kembali Dilanjutkan
Di tengah kebuntuan, perusahaan eksplorasi bawah laut asal Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity, mengajukan tawaran untuk melanjutkan pencarian sejak Agustus 2017 tanpa memungut biaya. Mereka hanya ingin diberi hadiah berupa kontrak jika berhasil menemukan badan pesawat. Pemerintah Malaysia sendiri hanya akan melanjutkan pencarian apabila ada petunjuk yang jelas mengenai kemungkinan lokasi bangkai pesawat MH370.
(Wikanto Arungbudoyo)