SEOUL – Pembukaan kembali saluran komunikasi militer antara Korea Utara dengan Korea Selatan disambut baik berbagai pihak. Meski demikian, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan saluran komunikasi (hotline) militer untuk sementara waktu akan difokuskan pada persiapan partisipasi delegasi Korea Utara ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang.
“Untuk saat ini, fokus pembahasan (militer) adalah untuk kesuksesan dan perdamaian selama Olimpiade. Kami akan menangani (agenda) selangkah demi selangkah mulai dari isu paling ringan,” ucap seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan, mengutip dari Yonhap, Kamis (11/1/2018).
BACA JUGA: Besok Pagi, Hotline Militer Korsel-Korut Tersambung Kembali
Pernyataan itu mengindikasikan bahwa Korea Selatan berkonsentrasi penuh pada langkah-langkah yang dibutuhkan guna memfasilitasi perjalanan lintas perbatasan delegasi Korea Utara. Ratusan atlet, tim pemandu sorak, wartawan, dan pejabat senior Korea Utara akan melewati perbatasan darat tersebut.
Tentu saja dibutuhkan kerjasama militer antarkedua Korea dan langkah-langkah lain untuk mengurangi ketegangan di sepanjang zona demiliterisasi (DMZ) yang dijaga ketat di kedua sisinya. Pyeongchang diketahui berada sekira 80 kilometer (km) dari DMZ yang memisahkan kedua Korea.
“Belum ada jalinan kontak antara Korea Selatan dan Korea Utara untuk mengatur kesepakatan yang dicapai dalam dialog. Konsultasi antarlembaga sedang berjalan karena ini bukan masalah persiapan atau tindakan independen militer,” sambung pejabat tersebut.
Sebagaimana diberitakan, Korea Utara dan Selatan sepakat untuk menghidupkan kembali hotline militer yang sudah ditutup selama dua tahun terakhir. Pembukaan tersebut mulai efektif berlaku pada Rabu 10 Januari pukul 08.00 waktu setempat.