Belajar dari Pilgub DKI, Polisi Gencar Awasi Penggunaan Medsos di Pilkada Jateng

DEMAK – Polisi terus mematangkan persiapan untuk pengamanan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jawa Tengah. Selain penyiapan fisik, berkaca pada Pilkada DKI, Polres Demak bakal fokus mengawasi kampanye di media sosial.

"Belajar dari Pilkada DKI penggunaan medsos sangat menonjol seakan-akan ini pilgub rasa pilpres. Hal ini harus diwaspadai," kata Kepala Bagian Operasional Polres Demak, Kompol Sutomo, saat Apel pagi di halaman Mapolres Demak, Senin (29/1/2018).

Dia mengatakan, polisi membentuk tim siber yang mengawasi media sosial selama 24 jam penuh. Tak hanya akun milik pasangan calon atau tim sukses, polisi juga mencermati setiap materi yang diunggah oleh masyarakat. Polisi tak segan akan membawa ke proses hukum jika menemukan kampanye hitam atau ujaran kebencian (hate speech).

Selain itu, dia juga menyampaikan fisik anggota harus disiapkan dalam menghadapi beberapa tahapan kegiatan pengamanan Pilkada 2018. Terutama menyiapkan fisik menjelang masa kampanye yang akan dilaksanakan Februari mendatang.

"Salah satu tolok ukur kesuksesan Pilkada adalah terwujudnya keamanan. Hal tersebut dibutuhkan tenaga maupun pikiran ekstra dalam pelaksanaanya. Oleh sebab itu, kita harus siapkan fisik maupun kemampuan," ujar pria berkumis lebat itu.

Lebih lanjut Sutomo mengatakan, Polres Demak akan selalu melakukan langkah antisipasi yang dapat menyebabkan kemanan terganggu dalam pilkada, meski beberapa perhelatan pesta demokrasi di Kabupaten Demak berjalan kondusif.

(Baca Juga: Sudirman Said Janji Tambah Anggaran Desa di Jateng)

"Kami akan selalu memperkirakan hal terburuk dalam setiap kegiatan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat). Maka dari itu, kita siapkan diri sebaik mungkin agar perhelatan Pilkada 2018 di wilayah Demak khususnya berjalan kondusif," pungkasnya.

(Baca Juga: Taktik Sudirman Said Patahkan Mitos 'Jateng Kandang Banteng')

(Erha Aprili Ramadhoni)