JAKARTA - Direktur Eksekutif Pusat Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan mengimbau kepada Kepolisian Indonesia untuk memperkuat peran dari divisi intelijen menyusul maraknya penyerangan tokoh agama beberapa waktu terakhir.
Peristiwa penyerangan pemuka agama sendiri belakangan mulai meresahkan masyarakat, mulai dari dua kasus penyerangan ulama di Jawa Barat, lalu ulama di Jakarta dan terakhir Romo di Gereja Santa Lidwina, Sleman.
"Polri tingkatkan kewaspadaaan, perkuat Intelijen. Tingkatkan komunikasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat. Agar keamanan tetap terjaga," kata Edi kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (17/2/2018).
Edi memprediksi bahwa rentetan penyerangan pemuka agama tak bisa dielakan dari perhelatan pesta demokrasi di Indonesia. Dia menyebut, ada beberapa pihak yang ingin menciptakan kondisi nasional tidak nyaman.
"Ini tahun politik. Saya kira ini juga ada kaitan sebagai dampak dari pengaruh politik agar seolah-olah negara tidak aman. Masukan kepala BIN dalam tahun politik patut jadikan masukan agar keamanan kondusif," tutur dia.
Selain tingkatkan pengamanan dari pihak aparat, Edi juga berharap kepada masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya. Apabila ada pihak yang gerak-geriknya mencurigakan untuk segera melaporkan ke pihak berwajib.
Lalu, Edi menekankan, apabila menemukan kejanggalan terhadap orang-orang asing dilingkungan, sebaiknya masyarakat serahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian. Dia menegaskan, masyarakat jangan mengambil langkah hukum sendiri.
"Kami minta juga masyarakat jangan mudah terpancing dan terprovokasi. Mari sama-sama menjaga keamanan dilingkungan," tutup Edi.
(Mufrod)