PHNOM PENH – Pemerintah Jepang menyumbangkan sekira 10 ribu kotak suara bagi Kamboja guna melengkapi logistik pemilihan umum (pemilu). Bantuan tersebut merupakan yang pertama dari dunia internasional bagi Kamboja setelah Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) menghentikan dukungannya.
Duta Besar Jepang untuk Kamboja, Hidehisa Horinouchi, menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis kepada Menteri Luar Negeri Prak Sokhonn di Kantor Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama di Phnom Penh. Bantuan itu sekaligus untuk menggantikan kotak suara yang disumbang Jepang 20 tahun lalu.
“Kotak-kotak suara ini adalah simbol bantuan Jepang untuk demokrasi di Kamboja. Saya berharap kotak-kotak suara ini dapat memberikan manfaat jangka panjang agar pelaksanaan pemilu semakin lancar,” ucap Hidehisa Horinouchi, mengutip dari Reuters, Rabu (21/2/2018).
“Saya berharap Kamboja dapat mencapai hasil pemilu yang mencerminkan kehendak sesungguhnya dari rakyat,” imbuhnya. Total nilai bantuan kotak suara itu mencapai USD7,5 juta (setara Rp101 miliar).
(Kotak suara yang disumbangkan Jepang untuk Kamboja. Foto: Samrang Pring/Reuters)
Ketua Komisi Pemilihan Nasional Kamboja (NEC), Sik Bun Hok, mengucapkan terima kasih kepada Jepang atas bantuannya. Sebab, Negeri Matahari Terbit tinggal meninggalkan Kamboja sendirian sebagaimana negara-negara lainnya.