Kuba Sepakati "Sewa Abadi" Guantanamo Kepada AS

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 23 Februari 2018 06:01 WIB
Share :

PADA 23 Februari 1903, Kuba dan Amerika Serikat (AS) menyepakati sebuah perjanjian yang melepaskan kontrol wilayah Guantanamo dan Bahia Honda dari Kuba untuk dijadikan pangkalan militer AS. Perjanjian tersebut merupakan bagian dari Perjanjian Hubungan Amerika-Kuba yang kemudian ditandatangani pada Mei di tahun yang sama.

BACA JUGA: Trump Ingin Kirim Pelaku Teror New York ke Penjara Guantanamo

Latar belakang perjanjian tersebut sebenarnya bisa ditarik sampai 1898, saat Kuba masih merupakan bagian dari Kerajaan Spanyol. Seiring dengan kemunduran yang dialami Spanyol, Kuba pun berjuang untuk melepaskan diri dan menjadi sebuah negara merdeka.

AS yang saat itu tengah berperang dengan Spanyol, mendukung upaya Kuba tersebut. Setelah perang berakhir, Spanyol yang mengalami kekalahan menyerahkan Kuba, Puerto Rico dan sejumlah teritori lainnya kepada AS, dan sekira tiga tahun kemudian, Kuba menjadi sebuah negara merdeka.

Namun, kemerdekaan itu tidak didapat tanpa syarat. Sebagai bagian dari Platt Amendment yang mengatur mengenai berakhirnya pendudukan, AS meminta Pemerintah Kuba untuk menyewakan atau menjual wilayah tertentu dari negaranya.

Melalui perjanjian yang disepakati pada Februari 1903, Kuba memberikan AS yurisdiksi dan kendali total atas Guantanamo melalui "perjanjian sewa abadi" yang hanya dapat dibatalkan melalui kesepakatan dari kedua belah pihak.

Biaya sewa yang dikenakan pun tergolong sangat murah. TIME melansir, hanya dengan USD3.386 per tahun, Angkatan Laut AS mendapatkan pelabuhan alami terbaik di selatan South Carolina. Mereka juga mendapatkan lahan seluas sekira 80 kilometer persegi yang cukup untuk membangun 1.400 bangunan, dua landasan udara yang mampu menampung skuadron jet temmpur angkatan laut.

Hubungan AS dan Kuba memburuk semasa pemerintahan Fidel Castro, namun, status Guantanamo tidak berubah. Castro yang tidak senang dengan keberadaan pasukan AS di Guantanamo sempat memutus suplai air bersih ke sana, namun tidak memberi dampak karena AL AS kemudian membangun pembangkit listrik dan suplai air sendiri. Castro pun tak bisa membatalkan perjanjian penyewaan karena dapat dijadikan alasan AS untuk melakukan serangan ke Kuba.

Saat ini, Guantanamo identik dengan pusat penahanan yang digunakan AS untuk memenjarakan orang-orang yang dicurigai sebagai teroris atau anggota organisasi teroris sejak peristiwa 11 September 2001.

BACA JUGA: Penjara Guantanamo Batal Ditutup di Era Presiden Obama

Meski Presiden ke-44 AS, Barack Obama telah memerintahkan penjara tersebut untuk ditutup, sampai 2017, masih ada beberapa tahanan yang dikurung di lokasi tersebut.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya