BACA JUGA: Aktris Pemeran Suu Kyi Kunjungi Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Kekerasan bermula dari serangan terhadap 30 pos polisi dan pangkalan militer oleh kelompok militan ARSA pada 25 Agustus 2017. Aparat gabungan dari kepolisian dan tentara Myanmar langsung menggelar operasi di desa-desa di Rakhine. Pemerintah mengklaim agresi militer itu sah demi memberantas habis para teroris.
Akan tetapi, muncul berbagai laporan yang menyebutkan bahwa aparat keamanan Myanmar sengaja membakar habis rumah, melakukan kekerasan hingga pembunuhan, serta pemerkosaan massal terhadap etnis Rohingya. Kekejaman itu yang mengakibatkan sekira 700 ribu etnis Rohingya menyeberangi perbatasan hingga menuju Bangladesh.
(Wikanto Arungbudoyo)