Jaringan Kereta Api Madrid Dibom Teroris, 191 Orang Tewas

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Minggu 11 Maret 2018 06:02 WIB
Bom menghantam salah satu rangkaian kereta yang melaju di Ibu Kota Madrid, Spanyol (Foto: Christophe Simon/AFP)
Share :

Banyak orang di Spanyol dan seluruh dunia saat itu yakin serangan dilakukan sebagai balasan atas partisipasi tentara Negeri Matador dalam Perang Irak. Sebagai informasi, sekira 1.400 tentara Spanyol berada di pangkalan militer di Irak.

Serangan terjadi hanya dua hari menjelang pemilihan umum (pemilu) Spanyol, di mana kaum sosialis anti-perang berhasil meraih kemenangan. Pemerintah baru di bawah Perdana Menteri (PM) Jose Luis Rodriguez Zapatero, menarik mundur pasukan dari Irak, hingga kompi terakhir pulang pada Mei 2004.

Pengeboman kedua, dengan target kereta cepat AVE, hampir terjadi pada 2 April 2004. Keesokan harinya, Kepolisian Spanyol berhasil mengungkap keberadaan para teroris yang menghuni sebuah apartemen di Leganes, Madrid selatan. Ketujuh terduga teroris itu bunuh diri dengan meledakkan bom saat digerebek. Ledakan itu turut menewaskan satu orang pasukan khusus Spanyol.

Satu orang pengebom lagi berhasil dibunuh oleh aparat dalam serangan bom 11 Maret 2004 dan 29 orang lainnya ditangkap. Setelah lima bulan persidangan pada 2007, sebanyak 21 orang terbukti bersalah, meski lima di antaranya, termasuk Rabei Osman yang diduga sebagai ketua jaringan teroris, pada akhirnya dibebaskan.

Untuk mengenang para korban tewas dalam serangan bom 11 Maret 2004, pemerintah Spanyol menanam sebatang pohon zaitun dan cemara yang melambangkan keabadian di Taman El Retiro, dekat Stasiun Kereta Api Atocha.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya