BANGKALAN - Keluarga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bangkalan, Zaini Misrin, yang dieksekusi di Arab Saudi mengaku memiliki firasat karena cucunya yang masih berusia enam bulan menangis semalaman sebelum dilakukan eksekusi itu.
"Sebelumnya anak saya tidak pernah menangis seperti ini, tapi Sabtu 17 Maret 2018 malam, dia nangis terus dan tidak bisa tidur, meski sudah diberi susu," ujar putra Zaini, Saiful Toriq, ketika ditemui di kediamannya di Bangkalan, Madura, Selasa (20/3/2018).
Awalnya, ia mengaku tidak memiliki pikiran bahwa akan dilakukan eksekusi mati kepada ayahnya, terlebih pada Sabtu siang juga masih bertukar informasi melalui telefon.
"Abah (ayah) sempat telefon dan saya bilang kalau umi (ibu) mau berangkat ke Arab Saudi. Kemudian abah juga minta tolong doanya dan bersabar karena pasti pulang. Namun, kenyataannya beda," ucapnya.
Selain itu, Zaini juga sempat bicara dengan anak bungsunya, Mustofa Kurniawan, dan mengabarkan informasi sama bahwa ibunya berangkat ke Arab Saudi untuk kembali bekerja setelah cuti sekitar tiga bulan di kampung halaman.