Harimau Bonita terus diburu tim gabungan. (Foto: Ist)
Keberadaan satwa buas bernama latin Panthera tigris sumatrae tersebut di sana diketahui setelah ada seorang warga melihatnya sedang minum di pinggiran hutan.
Tim gabungan yang dibagi menjadi tiga kelompok terus melakukan penyisiran ke berbagai lokasi, baik via darat maupun perairan. Hal ini dilakukan karena wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, merupakan daerah perairan dan daratan.
"Warga melihat harimau itu di tepi sungai. Tim sudah menyisir perairan sungai dan mengarah ke Blok 68. Namun, sejauh ini belum membuahkan hasil," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya dua warga di Pelanggiran, Kabupaten Inhil, Riau, tewas diserang harimau Bonita. Insiden pertama terjadi pada 3 Januari 2018, dengan korban bernama Jumiati, karyawati PT THIP.
Kemudian pada 10 Maret, harimau sumatera itu kembali menyerang warga bernama Yusri. Ia dan korban sebelumnya diterkam di bagian tengkuk.